• Sep 24, 2023

Pengertian Deposito: Jenis, Kelebihan, Risiko, dan Cara Mengajukan Deposito

by Leonard Wokal 6 months ago in Finance
Pengertian Deposito: Jenis, Kelebihan, Risiko, dan Cara Mengajukan Deposito

Pengertian Deposito: Jenis, Kelebihan, Risiko, dan Cara Mengajukan Deposito

Pengertian Deposito

Deposito adalah jenis investasi yang dilakukan dengan menempatkan dana pada suatu bank atau lembaga keuangan lainnya untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga yang telah disepakati sebelumnya.

Dana yang didepositokan ini umumnya tidak dapat ditarik sebelum jangka waktu yang disepakati berakhir, kecuali dengan membayar sejumlah denda atau biaya yang telah ditentukan.

Deposito seringkali menjadi pilihan investasi yang aman dan stabil karena tingkat bunganya lebih tinggi daripada tabungan biasa, namun risikonya lebih rendah daripada investasi yang lebih berisiko seperti saham atau obligasi.

Ciri-ciri Deposito

Beberapa ciri-ciri deposito antara lain:

  1. Jangka waktu yang tetap: Deposito memiliki jangka waktu tertentu yang telah disepakati sebelumnya antara nasabah dengan bank atau lembaga keuangan. Jangka waktu tersebut bisa bervariasi, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.
  2. Bunga tetap: Tingkat bunga yang diberikan pada deposito biasanya telah ditentukan sebelumnya dan tetap selama jangka waktu deposito. Dalam kondisi pasar yang stabil, tingkat bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga tabungan biasa.
  3. Tidak likuid: Dana yang ditempatkan pada deposito umumnya tidak dapat ditarik atau dicairkan sebelum jangka waktu yang disepakati berakhir. Jika ingin menarik dana sebelum jangka waktu berakhir, nasabah akan dikenakan denda atau biaya penalti.
  4. Aman: Deposito dianggap sebagai investasi yang aman karena risikonya lebih rendah dibandingkan dengan investasi lainnya seperti saham atau obligasi. Dana yang didepositokan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk setiap nasabah hingga batas tertentu.
  5. Minim risiko default: Risiko gagal bayar atau default pada deposito relatif kecil karena lembaga keuangan biasanya akan memastikan bahwa nasabah yang ingin membuka deposito memiliki kredit yang cukup untuk memenuhi kewajiban pembayaran.

Jenis-jenis Deposito

Ada beberapa jenis deposito yang dapat dipilih oleh nasabah, antara lain:

1. Deposito Berjangka Konvensional

Deposito konvensional adalah jenis deposito yang bunga yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan biasanya telah ditentukan sebelumnya dan tetap selama jangka waktu deposito.

2. Deposito Berjangka Syariah

Deposito syariah adalah jenis deposito yang mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan dan penggunaan dana yang ditempatkan. Bunga yang diberikan pada deposito syariah bukanlah riba, melainkan bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh dari penggunaan dana tersebut.

3. Deposito Valas

Deposito valas adalah jenis deposito yang ditempatkan dalam mata uang asing seperti dolar AS, euro, atau yen. Deposito valas dapat memberikan keuntungan jika nilai tukar mata uang asing tersebut naik.

4. Deposito On Call

Deposito on call adalah jenis deposito yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa dikenakan biaya penalti atau denda. Namun, tingkat bunga yang diberikan pada deposito on call biasanya lebih rendah dibandingkan dengan deposito berjangka konvensional.

5. Deposito Berjangka Khusus

Deposito berjangka khusus adalah jenis deposito yang menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada deposito konvensional. Namun, biasanya dana yang ditempatkan pada deposito ini memiliki nilai minimum yang lebih tinggi atau memerlukan persyaratan tertentu.

6. Deposito Berjangka dengan Fitur Tambahan

Beberapa bank atau lembaga keuangan menawarkan deposito dengan fitur tambahan seperti opsi memilih jangka waktu yang fleksibel, opsi untuk memperpanjang jangka waktu deposito secara otomatis, atau opsi untuk mendapatkan suku bunga yang lebih tinggi jika dana ditempatkan dalam jumlah yang besar.

Kelebihan Dan Kekurangan Deposito

Kelebihan Dan Kekurangan Deposito

Foto Ilustrasi

Kelebihan Deposito

  1. Investasi yang aman: Deposito dianggap sebagai investasi yang relatif aman karena risikonya yang rendah. Dana yang didepositokan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu, sehingga nasabah tidak perlu khawatir kehilangan seluruh dana yang didepositokan.
  2. Pendapatan tetap: Deposito memberikan pendapatan tetap dalam bentuk bunga yang telah disepakati sebelumnya. Hal ini memungkinkan nasabah untuk memperkirakan pendapatan yang akan diperoleh dari investasi deposito tersebut.
  3. Jangka waktu yang fleksibel: Walaupun deposito memiliki jangka waktu tertentu, nasabah dapat memilih jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan investasinya.
  4. Mudah dan praktis: Membuka deposito relatif mudah dan praktis, hanya dengan mengisi formulir aplikasi dan menyetorkan dana yang akan didepositokan.
  5. Menjaga disiplin finansial: Karena dana yang didepositokan tidak dapat dicairkan sebelum jangka waktu berakhir, deposito dapat membantu nasabah untuk menjaga disiplin finansial dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

Kekurangan Deposito

  1. Likuiditas terbatas: Dana yang didepositokan tidak dapat dicairkan sebelum jangka waktu berakhir, kecuali jika memilih deposito on call yang likuiditasnya lebih tinggi. Hal ini berarti jika nasabah membutuhkan dana secara mendadak, mereka tidak bisa mengambil dana dari deposito tanpa terkena biaya penalti.
  2. Potensi keuntungan lebih rendah: Meskipun deposito relatif aman, tingkat keuntungan yang ditawarkan biasanya lebih rendah daripada investasi yang lebih berisiko seperti saham atau reksa dana.
  3. Terkena pajak: Bunga yang diperoleh dari deposito akan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 20%, kecuali nasabah telah melakukan tindakan tertentu untuk menghindari pajak.
  4. Tidak fleksibel untuk perubahan suku bunga: Tingkat bunga deposito telah ditentukan sebelumnya dan tidak dapat diubah selama jangka waktu deposito. Jika suku bunga pasar naik selama periode tersebut, nasabah tidak akan memperoleh keuntungan dari kenaikan suku bunga tersebut.
  5. Memiliki minimum deposit: Bank dan lembaga keuangan biasanya memiliki minimum deposit yang harus dipenuhi oleh nasabah untuk membuka deposito, sehingga bisa menjadi kendala bagi orang dengan dana terbatas.

Risiko Deposito

Meskipun deposito dianggap sebagai investasi yang relatif aman, tetap ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan oleh calon nasabah, di antaranya:

  1. Risiko inflasi: Tingkat bunga deposito biasanya lebih rendah daripada tingkat inflasi. Hal ini berarti bahwa jika inflasi meningkat, nilai riil dari uang yang didepositokan dapat berkurang seiring waktu.
  2. Risiko likuiditas: Dana yang didepositokan tidak dapat dicairkan sebelum jangka waktu berakhir, kecuali jika memilih deposito on call yang likuiditasnya lebih tinggi. Jika nasabah membutuhkan dana secara mendadak, mereka tidak bisa mengambil dana dari deposito tanpa terkena biaya penalti.
  3. Risiko default: Meskipun deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tetap ada risiko default jika bank tempat dana didepositokan mengalami kebangkrutan atau gagal membayar bunga dan pokok deposito sesuai dengan kesepakatan.
  4. Risiko suku bunga: Jika suku bunga pasar naik selama jangka waktu deposito, nasabah tidak akan memperoleh keuntungan dari kenaikan suku bunga tersebut. Sebaliknya, jika suku bunga turun, nasabah masih akan menerima bunga yang telah disepakati sebelumnya.
  5. Risiko penalti: Jika nasabah memutuskan untuk menarik dana dari deposito sebelum jangka waktu berakhir, mereka akan dikenakan biaya penalti yang bisa mengurangi keuntungan dari investasi deposito tersebut.
  6. Risiko kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah seperti kebijakan moneter dan fiskal dapat mempengaruhi suku bunga dan nilai tukar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi nilai investasi deposito.

Namun, risiko-risiko ini cenderung lebih rendah daripada risiko investasi yang lebih berisiko seperti saham atau reksa dana. Oleh karena itu, deposito tetap menjadi pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang mencari investasi yang aman dan stabil.

Cara Mengajukan Deposito

Persyaratan Membuka Deposito

Persyaratan yang umumnya dibutuhkan untuk membuka deposito adalah:

  1. Identitas diri, seperti KTP atau kartu identitas lainnya yang masih berlaku.
  2. NPWP, terutama jika Anda ingin memperoleh potongan pajak dari bunga deposito.
  3. Rekening tabungan yang aktif dan terverifikasi.
  4. Setoran awal yang memenuhi persyaratan bank.
  5. Melengkapi formulir aplikasi pembukaan rekening deposito.
  6. Menyerahkan dokumen pendukung lainnya, seperti surat izin mengemudi atau paspor, jika diminta oleh bank.

Beberapa bank mungkin memiliki persyaratan yang berbeda-beda tergantung pada produk deposito yang ditawarkan. Pastikan untuk membaca dengan teliti syarat dan ketentuan produk deposito yang Anda minati dan siapkan dokumen yang diperlukan sebelum mengajukan permohonan pembukaan rekening deposito.

Cara Membuka Deposito

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuka deposito:

  1. Pilih bank yang Anda inginkan dan pastikan bank tersebut menawarkan produk deposito yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  2. Pastikan Anda memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk membuka deposito, seperti memiliki identitas diri yang sah, NPWP (jika diperlukan), rekening tabungan yang aktif, dan setoran awal yang sesuai.
  3. Hubungi bank atau kunjungi cabang bank terdekat. Anda bisa menanyakan informasi mengenai produk deposito yang ditawarkan dan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk membuka deposito.
  4. Setelah Anda memilih produk deposito yang sesuai dengan kebutuhan Anda, mintalah formulir aplikasi pembukaan rekening deposito dan isi dengan lengkap dan jelas.
  5. Serahkan formulir beserta dokumen-dokumen yang diminta oleh bank, seperti identitas diri, NPWP, dan bukti rekening tabungan.
  6. Lakukan setoran awal sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh bank. Besaran setoran awal bervariasi tergantung pada bank dan jenis produk deposito yang Anda pilih.
  7. Tunggu proses verifikasi dan persetujuan pembukaan rekening deposito dari bank. Setelah proses ini selesai, bank akan mengeluarkan bukti deposito sebagai bukti kepemilikan deposito.
  8. Pastikan untuk mencatat tanggal jatuh tempo deposito dan tanggal pencairan dana deposito. Jika Anda memutuskan untuk memperpanjang deposito, pastikan untuk memperpanjang sebelum jatuh tempo untuk menghindari denda.

Demikianlah langkah-langkah untuk membuka deposito. Pastikan untuk membaca dengan teliti syarat dan ketentuan produk deposito sebelum membuka deposito dan mempertimbangkan risiko-risiko yang terkait dengan produk tersebut.

Kesimpulan

Deposito merupakan produk perbankan yang menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa, serta menawarkan keamanan investasi yang tinggi.

Namun, seperti produk keuangan lainnya, deposito memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilih deposito sebagai bentuk investasi.

Deposito memiliki kelebihan diantaranya adalah Tingkat bunga yang lebih tinggi, Keamanan investasi, dan Jangka waktu yang fleksibel. Namun Deposito juga memiliki kekurangan seperti Keterbatasan likuiditas, Pengaruh inflasi, dan Biaya administrasi.

Untuk itu, sebelum memilih Deposito pastikan anda mempertimbangkan beberapa hal seperti Jangka waktu, Tingkat bunga, Biaya, Tujuan investasi, dan Reputasi Bank.

Dalam kesimpulannya, deposito adalah pilihan investasi yang menguntungkan bagi nasabah yang mencari investasi yang aman dengan tingkat bunga yang lebih tinggi.

Namun, nasabah perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan deposito serta pertimbangan penting sebelum memutuskan untuk membuka deposito sebagai bentuk investasi.

FAQ Tentang Deposito

Apa Yang Dimaksud Dengan Deposito?

Deposito adalah produk perbankan yang memungkinkan nasabah untuk menyimpan uangnya dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.

Apa Perbedaan Tabungan Dan Deposito?

Tabungan dan deposito adalah dua jenis produk perbankan yang digunakan untuk menyimpan uang. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyimpan uang dan mendapatkan bunga, namun ada beberapa perbedaan antara keduanya, di antaranya:

  1. Liquidity (Likuiditas) Tabungan lebih likuid dibandingkan dengan deposito karena uang dapat diambil kapan saja tanpa harus menunggu jangka waktu tertentu. Sedangkan pada deposito, uang harus disimpan dalam jangka waktu tertentu dan jika diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir, maka akan dikenakan biaya penalti.
  2. Bunga Bunga yang diberikan pada deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan bunga yang diberikan pada tabungan karena uang disimpan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan pada tabungan, bunga yang diberikan cenderung lebih rendah.
  3. Jangka Waktu Jangka waktu deposito lebih lama dibandingkan dengan tabungan, umumnya mulai dari 1 bulan hingga 1 tahun atau bahkan lebih lama. Sedangkan pada tabungan, tidak ada jangka waktu tertentu untuk menyimpan uang.
  4. Minimal Simpanan Pada deposito, terdapat minimal simpanan yang harus dipenuhi untuk membuka deposito, sementara pada tabungan tidak ada minimal simpanan yang harus dipenuhi.
  5. Keamanan Kedua jenis produk perbankan ini sama-sama aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), namun jumlah penjaminan yang diberikan oleh LPS pada masing-masing jenis produk berbeda. Pada tabungan, LPS menjamin setiap nasabah hingga maksimal Rp 2 miliar per bank, sedangkan pada deposito, LPS menjamin setiap nasabah hingga maksimal Rp 7,5 miliar per bank.

Dengan mempertimbangkan perbedaan-perbedaan di atas, Anda dapat memilih produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda dalam menyimpan uang.

Apa Kelemahan Deposito?

Meskipun deposito memiliki kelebihan dalam memberikan bunga yang lebih tinggi, tetapi terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menempatkan uang dalam deposito, antara lain tidak fleksibel, tidak ada kenaikan bunga, tidak dapat dijadikan jaminan pinjaman, Kurang sesuai untuk tujuan jangka pendek, dan Risiko inflasi.

Berapa Minimal Uang Yang Bisa Di Deposito?

Minimal uang yang dapat ditempatkan dalam deposito tergantung pada kebijakan masing-masing bank. Pada umumnya, jumlah minimal yang dapat ditempatkan dalam deposito adalah sekitar Rp 1 juta hingga Rp 10 juta, namun bisa juga lebih tinggi tergantung pada bank dan jenis deposito yang ditawarkan.

Apakah Aman Deposito di Bank?

Menempatkan uang dalam deposito di bank merupakan pilihan investasi yang relatif aman. Hal ini karena deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga sejumlah maksimum uang tertentu. Di Indonesia, LPS menjamin setiap nasabah hingga maksimal Rp 7,5 miliar per bank, baik itu dalam bentuk deposito, tabungan, maupun jenis simpanan lainnya.